Jumat, 05 Oktober 2012

6 Jenis Makanan untuk Meningkatkan Kadar Kolesterol HDL

Salah satu cara terbaik untuk membersihkan tubuh dari penyumbatan arteri akibat LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol “jahat” adalah dengan mengonsumsi makanan yang mampu meningkatkan kadar kolesterol “baik” atau HDL (high-density lipoprotein ).

HDL menurunkan risiko penyakit jantung koroner dengan menghilangkan kolesterol LDL dari dinding arteri dan mengirimnya ke hati untuk diproses
Berikut adalah makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL dalam darah.

1. Makanan Kaya Niasin

Niasin atau vitamin B3 terbukti bisa meningkatkan kolesterol HDL pada orang dengan LDL tinggi.

Penggunaan suplemen niasin harus dilakukan atas pengawasan dokter. Selain suplemen, terdapat pula makanan yang mengandung banyak niasin.

Beberapa makanan dengan niasin tinggi diantaranya adalah produk susu, kacang, sereal, gandum, kalkun, ayam panggang, dan fillet sapi panggang.

2. Serat Larut

Makan setidaknya dua porsi makanan yang mengandung serat larut dapat meningkatkan kolesterol HDL sekaligus mengurangi tingkat kolesterol total.

Serat larut terdapat dalam biji-bijian, gandum, beras merah, kacang polong, jeruk, apel, dan anggur.

3. Minyak Goreng


Minyak goreng tinggi lemak tak jenuh tunggal, seperti minyak canola dan minyak zaitun bisa meningkatkan kolesterol HDL.

Minyak goreng yang kaya asam lemak omega-3 seperti minyak safflower dan bunga matahari dapat mengurangi kadar kolesterol total.

Menggunakan salah satu dari minyak ini sebagai pengganti minyak kelapa akan berakibat positif pada jantung.

4. Produk Kedelai

Mengonsumsi setidaknya dua porsi per hari produk kedelai seperti tahu atau tempe bisa memacu peningkatan kolesterol HDL.

Produk kedelai mengandung serat larut dan isoflavon. Isoflavon bertindak sebagai hormon pertumbuhan dan secara alami meningkatkan HDL serta menurunkan kolesterol LDL.


5. Bawang Merah Mentah

Makan satu-setengah bawang merah mentah per hari akan meningkatkan HDL secara signifikan.

Agar lebih mudah dikonsumsi, irisan bawang merah mentah dapat dicampur dengan berbagai makanan seperti salad atau telur dadar.



6. Alkohol dalam Jumlah Moderat
Meskipun minum alkohol secara berlebihan dapat berkontribusi pada penyakit jantung dan penyakit lainnya, laporan IntelliHealth menyatakan bahwa minum alhohol dalam jumlah moderat 1-2 gelas per hari akan meningkatkan HDL sebanyak 10 persen.

Mata Sehat, Fungsi dan Sumber Makanan Kaya Lutein

Lutein merupakan bagian dari keluarga karotenoid yang secara alami diproduksi di kloroplas dan chromoplasts tanaman.

Lutein sebagian besar terkonsentrasi di makula, bagian berbentuk oval dengan warna kuning yang terdapat di dekat pusat retina mata manusia.

Lutein terutama bertanggung jawab untuk penglihatan manusia. 

Lutein dalam makula melindungi mata dari stres oksidatif dan membantu penyerapan cahaya biru.

Penelitian menunjukkan bahwa jumlah yang cukup dari lutein dapat mengurangi risiko penyakit mata khususnya degenerasi makula.

Lutein juga memainkan peran penting untuk mencegah penyakit mata yang disebut Harbinger’s brush, sebuah fenomena di mana mata melihat warna cahaya yang terpolarisasi.

Warna kuning makula akibat kehadiran lutein akan memberikan mata kemampuan menyerap cahaya biru dan ultraviolet berlebih yang masuk ke mata.

Ini berfungsi sebagai semacam tabir surya alami untuk retina dan daerah sekitarnya.

Lutein bisa didapatkan dari sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kangkung, kuning telur, dan lemak hewan.

Orang-orang dengan diet dengan kandungan lutein rendah dapat mengambil suplemen untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan lutein.

Meskipun saat ini belum ada ketentuan mengenai dosis harian yang direkomendasikan, mengambil 6-10 mg / hari dianggap merupakan dosis yang aman.

Selain kangkung dan bayam, sayuran yang memiliki konten yang sangat tinggi akan lutein adalah kacang polong, zucchini, brussel sprout, kacang pistachio, brokoli, jagung, buah kiwi, lobak, selada romaine, collard hijau, dan telur.

4 Sumber Makanan yang Mengandung Banyak Zinc


Zinc (seng) adalah mineral penting untuk membantu mempertahankan fungsi tubuh normal seperti penyembuhan luka, mineralisasi tulang, pertumbuhan jaringan, dan fungsi tiroid.

Kekurangan zinc dapat menyebabkan anemia, cacat lahir, kemandulan, intoleransi glukosa, dan proses penyembuhan luka yang lambat.

Zinc dapat diperoleh secara alami dari makanan yang kita konsumsi maupun dari suplemen zinc.

Berikut adalah daftar makanan yang banyak mengandung zinc:

1. Daging
Tiga-ons daging  menyediakan sekitar 40 persen atau lebih zinc dari dosis harian yang direkomendasikan. Daging yang dimaksud termasuk diantaranya adalah daging panggang, iga, dan daging rebus.

Sedangkan daging yang menyediakan 25-39 persen dari dosis harian adalah daging sapi, tulang rusuk, steak, daging domba, bahu panggang, dan lidah.
Ayam, ham, daging babi, dan kalkun setidaknya menyediakan sekitar 10 persen dari dosis harian zinc yang direkomendasikan.

2. Makanan Laut (Seafood)
Tiram merupakan sumber makanan yang mengandung zinc paling tinggi. Seafood lain menyediakan setidaknya 10 persen per tiga ons termasuk kerang, lobster, ikan, dan daging kepiting.

Zinc sering hilang selama proses memasak. Untuk mempertahankan kandungan zinc, masak makanan dengan air sesedikit mungkin dan dalam waktu sesingkat mungkin.

3. Produk Susu
Beberapa makanan dari produk susu merupakan sumber zinc yang baik. Delapan ons yogurt dan 1/2 cangkir keju ricotta mengandung setidaknya 10 persen dari jumlah harian yang disarankan.

Keju Swiss, keju Gouda, dan susu juga mengandung zinc.

4. Biji-bijian dan Kacang-kacangan
Tepung gandum utuh merupakan sumber zinc yang baik. Sereal kering yang telah difortifikasi biasanya berisi setidaknya 10 persen zinc dari jumlah yang direkomendasikan.

Biji Labu, kacang almond, kacang mete, dan biji bunga matahari merupakan sumber zinc yang juga baik.

Meskipun zinc yang ditemukan di kacang-kacangan tidak seperti yang ditemukan dalam daging, kacang-kacangan masih menyediakan jumlah yang cukup dan merupakan sumber zinc yang penting terutama untuk vegetarian.
Pilihan sumber zinc yang baik dari kacang-kacangan adalah black eyed peas, kacang lima, kacang pinto, kacang kedelai, tempe, dan tahu

9 Makanan Sumber Zat Besi untuk Anemia



Kurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam darah disebut sebagai anemia.

Gejala yang paling umum dari anemia diantaranya adalah lemas atau kekurangan energi, cepat lelah, serta mudah terkena flu dan infeksi lainnya.

Ada berbagai penyebab anemia. Anemia mungkin disebabkan oleh penyakit atau kehilangan banyak darah.
Pada artikel ini hanya akan dibahas mengenai anemia yang disebabkan kekurangan zat besi.

Anemia karena defisiensi zat besi disebabkan karena kekurangan makanan yang mengandung cukup zat besi.

Besi adalah mineral yang ditemukan di alam dan ketika dikonsumsi melalui buah-buahan dan sayuran, digunakan oleh tubuh untuk pembuatan hemoglobin.
Dalam mengobati anemia defisiensi zat besi, dokter mungkin akan meresepkan multivitamin yang mengandung zat besi.

Namun pada umumnya, asupan makanan yang mengandung zat besi yang disertai istirahat cukup akan mengembalikan anemia ke kondisi normal.

Berikut adalah beberapa makanan yang kaya akan zat besi:

1. Aprikot
Buah ini mengandung zat besi yang sempurna untuk memastikan tubuh mendapatkan asupan zat besi.

2. Bit hijau
Bit hijau merupakan sumber vitamin A dan B2. Bit hijau juga dapat memperkaya darah dengan besi dan mangan.

3. Chard
Chard merupakan sayuran yang mengandung vitamin A dan zat besi.

4. Jagung
Jagung kaya akan zat besi dan tembaga. Jagung juga menjadi sumber yang baik untuk vitamin A dan C.

5. Telur
Telur kaya akan semua mineral, termasuk besi, dan vitamin B. Telur ideal dikonsumsi saat sarapan karena mengandung jumlah energi memadai.

6. Kangkung
Kangkung adalah sumber yang sangat baik untuk vitamin A dan vitamin B serta C. Kangkung mengandung jumlah tinggi zat besi, kalsium, dan kalium.

7. Molase
Molase menyediakan sumber zat besi yang sangat baik untuk mengatasi anemia.

8. Kismis
Kismis mengandung zat besi yang sangat tinggi. Kismis juga merupakan makanan yang bersifat basa dan dapat membantu mengatasi kondisi asam tubuh.

9. Bayam
Selain zat besi, bayam juga mengandung vitamin A. Bayam harus menjadi bagian diet rutin semua orang.

Menghilangkan Jerawat dan Bekasnya dengan Madu

Jika Anda berjerawat atau punya banyak bekas jerawat di wajah, tentu Anda akan mencoba segala hal untuk membuat jerawat dan bekasnya segera menghilang dari wajah.
Alam telah menyediakan obat terbaik untuk menyembuhkan jerawat dan merawat kecantikan kulit.

Anda dapat membersihkan kulit secara holistik dengan menggunakan produk alami dan mengonsumsi makanan sehat.
Salah satu produk alam yang bisa digunakan untuk merawat wajah berjerawat sekaligus mempercantik dan mengencangkan kulit wajah adalah madu.
Madu dapat digunakan sebagai masker wajah untuk menghilangkan jerawat, bekas jerawat, serta mengurangi kemerahan dan iritasi akibat jerawat.

 Madu mengandung sifat penyembuh alami yang terdiri dari enzim, antioksidan, dan anti bakteri yang dapat membantu membersihkan kulit.
Selain itu, madu merupakan pelembab alami yang sangat bagus. Madu juga dapat mengurangi kelebihan minyak pada kulit. Masker wajah yang terbuat dari madu sangat bagus untuk orang yang memiliki kulit sensitif.

Menggunakan madu 2-3 kali seminggu sebagai masker wajah, bukan hanya akan mengurangi jerawat dan bekasnya, tetapi juga akan membuat kulit wajah bercahaya.

Berikut adalah tips menggunakan madu sebagai masker wajah untuk menghilangkan jerawat dan bekasnya:
1. Gunakan bandana untuk mencegah rambut terurai ke area wajah sebelum menggunakan masker wajah dari madu.
2. Hapus semua make-up dan cuci wajah dengan sabun lembut dan air hangat sebelum menggunakan masker madu.
3. Tuangkan satu sendok makan madu murni yang masih mentah ke dalam mangkuk kecil. Jika mau, Anda bisa menghangatkan madu selama 10 detik dalam microwave sebelum menggunakannya.
4. Oleskan madu menggunakan aplikator atau jari yang sebelumnya sudah dibersihkan. Oleskan madu dengan lapisan tebal ke seluruh area wajah. Biarkan madu menempel pada wajah selama 15 menit sampai satu jam.
5. Untuk menghilangkan madu, usapkan handuk kecil yang telah dibasahi dengan air hangat ke wajah. Ulangi proses ini sampai semua madu benar-benar bersih dari wajah.
Anda dapat menggunakan masker madu ini 2-3 kali dalam seminggu atau sesuai dengan keinginan.

8 Tips Menjaga Kesehatan Jantung

Ingin jantung Anda tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit jantung?

Di bawah ini ada 8 tips yang bisa Anda lakukan untuk menjaga agar jantung tetap sehat, yaitu:


1. Minumlah Teh Hijau Tanpa Gula, Tinggalkan Minuman Bersoda
Seduhlah sendiri teh hijau dan bawa ke manapun Anda pergi, baik itu ke kantor atau sekedar berkunjung ke taman.
Teh hijau mengandung antioksidan yang baik bagi kesehatan jantung dengan cara mencegah kerusakan pembuluh darah.
Minum dua cangkir teh hijau tanpa gula sehari telah terbukti memiliki manfaat untuk melindungi kesehatan jantung.

2. Lakukan Relaksasi
Melakukan relaksasi secara rutin setiap hari dapat menurunkan tekanan darah dan hormon stres yang bisa mendatangkan malapetaka pada jantung dan sistem kardiovaskular.
Berhentilah sejenak dan ambil napas panjang beberapa kali, atau meregangkan badan dan biarkan tubuh Anda rileks. Melakukan sesi meditasi atau yoga juga akan memberi manfaat baik bagi jantung.

3. Makanlah Kacang-kacangan Sehat
Gantilah cemilan Anda dengan memakan kacang-kacangan yang alami dan menyehatkan.
Kacang almond, walnut, dan kacang-kacangan lainnya telah terbukti dapat menurunkan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dalam aliran darah.
Kacang-kacangan mengandung kalori yang tinggi, jadi jangan berlebihan dalam mengonsumsinya.
Cukup mengonsumsi sedikit kacang dalam sehari dapat membantu melindungi jantung dengan lemak yang sehat.

4. Berjalan Kaki
Berjalan kaki membuat tubuh bergerak, melancarkan aliran darah, serta memasukkan udara segar ke dalam paru-paru.
Berjalan cepat sejauh tiga km setiap hari dapat membantu mengendalikan berat badan, menguatkan jantung, dan meningkatkan kelancaran sirkulasi darah.

5. Berhenti Merokok
Kita semua tahu bahwa merokok menyebabkan kerusakan pada arteri dan paru-paru.
Jika tidak bisa langsung berhenti, maka kurangi jumlahnya. Setiap jumlah yang berkurang dalam merokok bisa membantu jantung tetap sehat.

6. Tidur Malam Berkualitas
Penelitian telah menunjukkan bahwa kurang tidur pada malam hari bisa menyebabkan kerusakan jantung. Kesibukan kerja bisa membuat jumlah jam tidur di malam hari berkurang.
Kurang tidur menyebabkan Anda memiliki risiko dua kali lipat terkena serangan jantung. Tidurlah selama 8 jam penuh, beberapa orang mungkin perlu lebih dari 8 jam.
Tidur adalah saat dimana tubuh memulihkan dirinya sendiri. Jika sulit tidur, cobalah lakukan latihan pernapasan sesaat sebelum mematikan lampu.
Orang yang mendapatkan tidur cukup berat badannya lebih terkontrol dan memiliki kesehatan yang lebih baik.

7. Lakukan Latihan Kekuatan/Olahraga Beban
Menambahkan latihan kekuatan atau olahraga beban sebagai salah satu latihan pada olahraga rutin bisa memperkuat otot jantung serta membantu jantung untuk berdetak dan memompa darah lebih efisien.
Meskipun latihan aerobik harus menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, sesi latihan beban bisa dilakukan dua atau tiga kali dalam seminggu.

8. Hentikan Mengonsumsi Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji mengandung banyak lemak jenuh, garam, gula, bahan pengawet, dan penguat rasa.
Hampir semua makanan cepat saji tidak hanya merusak kesehatan jantung, melainkan juga bisa menimbulkan penyakit kronis dan obesitas.

PULVIS (sediaan serbuk)

A. Pengertian
Pulvis (serbuk) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk pemakaian luar. Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi (pulveres) atau tidak terbagi (pulvis).





Kelebihan dan Kelemahan Sediaan Serbuk
Kelebihan
- Obat lebih stabil dibandingkan dengan sediaan cair terutama obat yang rentan rusak oleh air
- Jika dibandingkan sediaan padat lainnya, serbuk lebih cepat diabsorpsi
- Dapat membantu untuk anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan tablet atau kapsul
- Dibuat untuk zat aktif yang memiliki volume yang sangat besar.
- Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan si penderita
Kelemahan
- Mudah lembab selama penyimpanan
- Rasa yang tidak tertutupi mengakibatkan rasa yang tidak enak

Syarat syarat Serbuk
“Bila tidak dinyatakan lain serbuk harus kering, halus dan homogen”
1. Pulveres (serbuk bagi)
Keseragaman bobot : Timbang isi dari 20 bungkus satu persatu, campur isi ke 20 bungkus tadi dan timbang sekaligus, hitung bobot isi rata rata. Penyimpangan antara penimbangan satu persatu terhadap bobot isi rata rata tidak tebih dari 15% tiap 2 bungkus dan tidak tebih dari 10% tiap 18 bungkus.
2. Serbuk Oral Tidak Terbagi
Pada serbuk oral tidak terbagi hanya terbatas pada obat yang relatif tidak poten, seperti laksan, antasida, makanan diet dan beberapa analgesik tertentu, sehingga pasien dapat menakar secara aman dengan sendok teh atau penakar lain
3. Serbuk Tabur
Pada umumnya serbuk harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.

B. Derajat Halus Serbuk dan Pengayak
Derajat halus serbuk dan pengayak dalam farmakope dinyatakan dalam uraian yang dikaitkan dengan nomor pengayak yang ditetapkan untuk pengayak baku, seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
Sebagai pertimbangan praktis, pengayak terutama dimaksudkan untuk pengukuran derajat halus serbuk untuk sebagian buat keperluan farmasi (walaupun penggunaannya tidak meluas untuk pengukuran rentang ukuran partikel) yang bertujuan meningkatkan penyerapan obat dalam saluran cerna. Untuk pengukuran partikel dengan ukuran nominal kurang dari 100 mesh, alat lain selain pengayak mungkin lebih berguna.

No. Pengayak
Sangat Kasar 8 20 60
Kasar 20 40 60 20 60 40
Setengah Kasar 40 40 80 40 60 60
Halus 60 40 100 80 60 120
Sangat Halus 80 100 80 120 100 120
Keterangan :
1. Semua partikel serbuk melalui pengayak dengan nomor nominal tertentu
2. Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang telah ditentukan

C. Jenis Serbuk
1. Pulvis Adspersorius
Adalah serbuk ringan, bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. Umurnnya dikemas dalam wadah yang bagian atasnya berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit.
Catatan :
- Talk, kaolin dan bahan mineral Iainnya yang digunakan untuk serbuk tabur harus memenuhi syarat bebas bakteri Clostridium tetani, Clostridium Wellcii, dan Bacillus Anthrocis.
- Serbuk tabur tidak boleh digunakan untuk luka terbuka
- Pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajat halus 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
Contoh Pulvis Adspersorius
Zinci Undecylenatis Pulyis Adspersorius (For. Nas)
Sulfanilamidi Pulvis Adspersorius (Form.Indo)
Pulvis Paraformaldehydi Compositus (Form. Indo)
Pulvis Salicylatis Compositus (Form Indo)
2. Pulvis Dentifricius
Serbuk gigi, biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dulu dalam chloroform / etanol 90 %.
3. Pulvis Sternutatorius
Adalah serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuk tersebut harus halus sekali.
4. Pulvis Effervescent
Serbuk Effervescent merupakan serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan tertebih dahulu dalam air dingin atau air hangat dan dari proses pelarutan ini akan mengeluarkan gas C02, kemudian membentuk larutan yang pada umumnya jernih. Serbuk ini merupakan campuran antara senyawa asam (asam sitrat atau asam tartrat) dengan senyawa basa (natrium carbonat atau natrium bicarbonat). Interaksi asam dan basa ini dalam air akan menimbulkan suatu reaksi yang menghasilkan gas karbondioksida. Bila ke dalam campuran ini ditambahkan zat berkhasiat, maka akan segera dibebaskan sehingga memberikan efek farmakologi dengan cepat. Pada pembuatan, bagian asam dan basa harus dikeringkan secara terpisah.

D. Cara Mencampur Serbuk
Dalam mencampur serbuk hendaklah dilakukan secara cermat dan jaga agar jangan ada bagian yang menempel pada dinding mortir. Terutama untuk serbuk yang berkhasiat keras dan dalam jumlah kecil. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam membuat serbuk :
- Obat yang berbentuk kristal / bongkahan besar hendaknya digerus halus dulu.
- Obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit dicampur dengan zat penambah (konstituen) dalam mortir.
- Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar tampak bahwa serbuk sudah merata.
- Obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan tertebih dahulu. Obat yang volumenya kecil dimasukkan tertebih dahulu.

Serbuk dengan bahan bahan padat
Dengan memperhatikan hal hal diatas masih ada beberapa pengecualian maupun yang dikerjakan secara khusus. Seperti hal sebagai berikut :
1. Serbuk halus sekali
 Serbuk halus tidak berkhasiat keras
Belerang
Belerang tidak dapat diayak dengan ayakan dari sutera maupun logam karena menirnbulkan butiran bermuatan listrik akibat gesekan, karena itu dalam pembuatan bedak tabur tidak ikut diayak.
lodoform
Karena baunya yang sukar dihilangkan maka datam bedak tabur diayak terpisah (gunakan ayakan khusus).
 Serbuk sangat halus dan berwarna
Misalnya : rifampisin, Stibii Penta Sulfidum
Serbuk dapat masuk ke dalam pori pori mortir dan warnanya sulit hitang, maka
pada waktu menggerus mortir dilapisi zat tambahan (konstituen)
 Serbuk halus berkhasiat keras
Dalam jumlah banyak
Digerus dalam mortir dengan dilapisi zat tambahan.
Dalam jumlah sedikit
(kurang dari 50 mg), dibuat pengenceran.

2. Serbuk berbentuk hablur dan kristal
Sebelum dicampur dengan bahan obat yang lain, zat digerus terlebih dahulu. Contoh : Serbuk dengan champora
Champora sangat mudah mengumpul lagi, untuk mencegahnya dikerjakan dengan mencampur dutu dengan eter atau etanol 95% (untuk obat dikeringkan dengan zat tambahan). Cara ini pun harus hati hati karena tertalu lama menggerus atau dengan sedikit ditekan waktu menggerus akan mengumpulkan kembali campuran tersebut.
Serbuk dengan asam salisilat
Serbuk sangat ringan dan mudah terbang yang akan menyebabkan rangsangan terhadap selaput lendir hidung dan mata hingga akan bersin. Dalam hal ini asam salisilat kita basahi dengan eter dan segera dikeringkan dengan zat tambahan.
Serbuk dengan asam benzoat, naftol, mentol, thymol
Dikerjakan seperti di atas. Untuk obat dalarn dipakai etanol 95% sedangkan untuk obat luar digunakan eter.
Serbuk dengan garam gararn yang mengandung kristal
Dapat dikerjakan dalarn tumpang panas, misaInya KI dan garam garam bromida. Garam gararn yang mempunyai gararn exiccatusnya, lebih baik kita ganti dengan exiccatusnya.
Penggantiaannya adalah sbb :
Natrii Carbonas 50% atau 1/2 bagian
Ferrosi Sulfas 60% atau 2/3 bagian
Aluminii et Kalii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
Magnesii Sulfas 67% atau 2/3 bagian
Natrii Sulfas 50% atau 1/2 bagian
Serbuk dengan bahan setengah padat
Bahannya terdapat dalam bedak tabur. Yang termasuk bahan setengah padat adalah adeps lanae, cera flava, cera alba, parafin padat, vaselin kuning dan vaselin putih. Dalarn jumlah besar sebaiknya dilebur dulu diatas tangas air, baru dicampur dengan zat tambahan. Dalam jumlah sedikit digerus dengan penambahan aceton atau eter, baru ditambah zat tambahan.

Serbuk dengan bahan cair
1. Serbuk dengan minyak atsiri
Minyak atsiri dapat diteteskan terakhir atau dapat juga dibuat oleo sacchara, yakni campuran 2 gram gula dengan 1 tetes minyak. Bila hendak dibuat 4 g oleo sacchara anisi, kita campur 4 g saccharurn dengan 2 tetes minyak atsiri.
2. Serbuk dengan tinctura
Contohnya serbuk dengan Opii Tinctura, Digitalis Tinctura, Aconiti Tinctura, Belladonnae Tinctura, Digitalis Tinctura, Ratanhiae Tinctura.
Tinctur dengan jumlah kecil dikerjakan dengan lumpang panas, kemudian dikeringkan dengan zat tambahan. Sedangkan dalam jurnlah besar dikerjakan dengan menguapkan di atas tangas air sampai kental baru ditambahkan zat tambahan (sampai dapat diserap oteh zat tambahan) aduk sampai kering kemudian diangkat. Tinctur yang diuapkan ini beratnya 0, untuk semua serbuk terbagi kehilangan berat tidak pertu diganti, sedangkan untuk serbuk tak terbagi harus diganti seberat tinctura itu dengan zat tambahan.
Zat berkhasiat dari tinctur menguap, pada umumnya terbagi menjadi 2 :
1. Tinctur yang dapat diambil bagian bagiannya
Spiritus sebagai pelarutnya diganti dengan zat tambahan. Contohnya iodii tinc, Camphor Spiritus, Tinc.Opfi Benzoica
2. Tinctur yang tidak dapat diambil bagian bagiannya
Kalau jumlahnya banyak dilakukan pengeringan pada suhu serendah mungkin, tapi kalau jumlahnya sedikit dapat ditambah langsung ke dalam campuran serbuk. Kita batasi maksimal 4 tetes dalarn 1 gram serbuk. Contohnya Valerianae Tinc, Aromatic Tinc.
Serbuk dengan Extractum
1. Extractum Siccum (ekstrak kering)
Pengerjaannya seperti membuat serbuk dengan zat padat halus. Contohnya: opii extractum, Strychni extractum.
2. Extractum Spissum (ekstrak kental)
Dikerjakan dalam lumpang panas dengan sedikit penambahan pelarut (etanol 70%) untuk mengencerkan ekstrak, kemudian tambahkan zat tambahan sebagai pengering. Contohnya Belladornnae extractum, Hyoscyami extractum.
3. Extractum Liquidum (ekstrak cair)
Dikerjakan seperti mengerjakan serbuk dengan tinctur. Contohnya Rhamni Purshianae ext.
Serbuk dengan Tablet atau Kapsul
Dalam membuat serbuk dengan tablet dan kapsul diperlukan zat tambahan sehingga perlu diperhitungkan beratnya. Dapat kita ambil bentuk tablet atau kapsul itu langsung. Tablet digerus halus kemudian ditimbang beratnya. Kapsul dikeluarkan isinya kemudian ditimbang beratnya. Kalau tabtet/ kapsut terdiri dari satu macam zat berkhasiat diketahui kadar zat khasiatnya dapat kita timbang dalam bentuk zat aslinya. Contohnya Chlortrimeton tablet kadarnya 4 rng, dapat juga diambil Chlorpheniramin Maleas dalam bentuk serbuk yang sudah diencerkan dalam laktosa. 

E. Cara Pengemasan Serbuk
Secara umumnya serbuk dibungkus dan diedarkan dalarn 2 macam kemasan yaitu kemasan untuk serbuk terbagi dan kemasan serbuk tak terbagi. Serbuk oral dapat diserahkan dalam bentuk terbagi pulveres atau tidak terbagi (pulvis).
Kemasan untuk Serbuk Terbagi
Pada umumnya serbuk terbagi terbungkus dengan kertas perkamen atau dapat juga dengan kertas sekofan atau sampul potietitena untuk melindungi serbuk dari pengaruh lingkungan. Serbuk terbagi biasanya dapat dibagi langsung (tanpa penimbangan) sebelum dibungkus dalam kertas perkamen terpisah dengan cara seteliti mungkin, sehingga tiap tiap bungkus berisi serbuk yang kurang lebih sama jumlahnya. Hat tersebut bisa dilakukan bila prosentase perbandingan pemakaian terhadap dosis maksimat kurang dari 80%. Bila prosentase perbandingan pemakaian terhadap DM sama dengan atau lebih besar dari 80% maka serbuk harus dibagi berdasarkan penimbangan satu per satu.

Pada dasarnya langkah langkah melipat atau membungkus kertas pembungkus serbuk adalah sebagai berikut :
1. Letakkan kertas rata di atas permukaan meja dan lipatkan 1/2 inci ke arah kita pada garis memanjang pada kertas untuk menjaga keseragaman, langkah ini harus dilakukan bersamaan dengan lipatan pertama sebagai petunjuk.
2. Letakkan serbuk baik yang ditimbang atau dibagi bagi ke tengah kertas yang telah dilipat, satu kali lipatannya mengarah ke atas di sebelah seberang dihadapanmu.
3. Tariklah sisi panjang yang belum dilipat ke atas dan letakkanlah pada kira kira garis lipatan pertama, lakukan hati hati supaya serbuk tidak berceceran.
4. Peganglah lipatan dan tekanlah sampai menyentuh dasar kertas dan lipatlah ke hadapanmu setebal lipatan pertama.
5. Angkat kertas, sesuaikan dengan ukuran dos tempat yang akan digunakan untuk mengemas, lipat bagian kanan dan kiri pembungkus sesuai dengan ukuran dos tadi. Atau bila pengemasnya plastik yang dilengkapi klip pada ujungnya usahakan ukuran pembungkus satu dengan yang lainnya seragam supaya tampak rapi.
6. Kertas pembungkus yang telah terlipat rapi masukkan satu per satu dalam dos atau plastik klip. Pada lipatan kertas pembungkus tidak boleh ada serbuk dan tidak boleh ada ceceran serbuk.
sendok dan kertas puyer

Kemasan untuk Serbuk Tak Terbagi
Untuk pemakaian luar, serbuk tak terbagi umumnya dikemas dalam wadah kaleng yang berlubang lubang atau sejenis ayakan untuk memudahkan penggunaan pada kulit. MisaInya bedak tabur.
Sedangkan untuk obat dalam, serbuk tak terbagi biasa disimpan dalam botol bermulut lebar supaya sendok dapat dengan mudah ketuar masuk melalui mutut botol. Contohnya serbuk antacid, serbuk laksativa.
Wadah dari gelas digunakan pada serbuk yang mengandung bahan obat higroskopis/ mudah mencair, serbuk yang mengandung bahan obat yang mudah menguap. Untuk serbuk yang komponennya sensitif terhadap cahaya menggunakan wadah gelas berwarna hijau

Sumber Buku
1. ilmu resep, buku-buku smkf farmasi
2. teori sediaan
3. ilmu meracik obat

Suppositoria



Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dalam bentuk, yang diberikan melalui rectal,vaginal atau uretra. Bentuk dan ukurannya harus sedemikian rupa sehingga dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam lubang atau celah yang diinginkan tanpa meninggalkan kejanggalan begitu masuk, har us dapat bertahan untuk suatu waktu tertentu.

Penggolongan suppositoria berdasarkan tempat pemberiannya dibagi menjadi:
1. Suppositoria rectal : suppositoria rectal untuk dewasa berbentuk berbentuk lonjong pada satu atau kedua ujungnya dan biasanya berbobot lebih kurang 2 g. Suppositoria untuk rektum umumnya dimasukkan dengan jari tangan. Biasanya suppositoria rektum panjangnya ± 32 mm (1,5 inchi), dan berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam. Bentuk suppositoria rektum antara lain bentuk peluru,torpedo atau jari-jari kecil, tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan. Beratnya menurut USP sebesar 2 g untuk yang menggunakan basis oleum cacao

2. Suppositoria vaginal : umumnya berbentuk bulat atau bulat telur dan berbobot lebih kurang 5,0 g dibuat dari zat pembawa yang larut dalam air atau yang dapat bercampur dalam air seperti polietilen glikol atau gelatin tergliserinasi. Suppositoria ini biasa dibuat sebagai “pessarium” .

3. Suppositoria uretra : suppositoria untuk saluran urine yang juga disebut “bougie”. Bentuknya ramping seperti pensil, gunanya untuk dimasukkan ke dalam saluran urine pria atau wanita. Suppositoria saluran urin pria berdiameter 3- 6 mm dengan panjang ± 140 mm, walaupun ukuran ini masih bervariasi satu dengan yang lainnya. Apabila basisnya dari oleum cacao maka beratnya ± 4 gram. Suppositoria untuk saluran urin wanita panjang dan beratnya ½ dari ukuran untuk pria, panjang ± 70 mm dan beratnya 2 gram, bila digunakan oleum cacao sebagai basisnya.

4. Suppositoria untuk hidung dan untuk telinga disebut juga “kerucut telinga”, keduanya berbentuk sama dengan suppositoria uretra hanya ukuran panjangnya lebih kecil, biasanya 32 mm. suppositoria telinga umumnya diolah dengan basis gelatin yang mengandung gliserin. Namun, suppositoria untuk obat hidung dan telinga jarang digunakan.

Penggunaan suppositoria bertujuan :
1. Untuk tujuan lokal seperti pada pengobatan wasir atau hemoroid dan penyakit infeksi lainnya. Suppositoria untuk tujuan sistemik karena dapat diserap oleh membran mukosa dalam rektum.
2. Untuk memperoleh kerja awal yang lebih cepat
3. Untuk menghindari perusakan obat oleh enzim di dalam saluran gastrointestinal dan perubahan obat secara biokimia di dalam hati.

Keuntungan penggunaan suppositoria antara lain:
1. Dapat menghindari terjadinya iritasi pada lambung
2. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan
3. Obat dapat masuk langsung saluran darah dan ber akibat obat dapat memberi efek lebih cepat daripada penggunaan obat per oral
4. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak
5. Bentuknya seperti terpedo mengunt sadarungkan karena suppositoria akan tertarik masuk dengan sendirinya bila bagian yang besar masuk melalui otot penutup dubur.

Kerugian penggunaan bentuk sediaan suppositoria antara lain:
1. Tidak menyenangkan penggunaan
2. Absorbsi obat sering tidak teratur dan sedikit diramalkan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi obat per rektal:
1. Faktor fisiologis antara lain pelepasan uobat dari basis atau bahan dasar, difusi obat melalui mukosa, detoksifikasi atau metanolisme, distribusi di cairan jaringan dan terjadinya ikatan protein di dalam darah atau cairan jaringan.
2. Faktor fisika kimia obat dan basis antara lain : kelarutan obat, kadar obat dalam basis, ukuran partikel dan basis supositoria.

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat suppositoria harus dapat larut dalam air atau meleleh pada suhu tubuh. Bahan dasar yang biasa digunakan adalah lemak cokelat (oleum cacao), polietilenglikol (PEG), lemak tengkawang (oleum shorae) atau gelatin. Sifat ideal bahan dasar/ basis yang digunakan antara lain:
1. Tidak mengiritasi
2. Mudah dibersihkan
3. Tidak meninggalkan bekas
4. Stabil
5. Tidak tergantung PH
6. Dapat bercampur dengan banyak obat
7. Secara terapi netral
8. Memiliki daya sebar yang baik/ mudah dioleskan
9. Memiliki kandungan mikrobakteri yang kecil (10 2 / g ) dan tidak ada enterobakteri pseudemonas aeruginosa dan s.aureus.

Pembuatan suppositoria secara umum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Bahan dasar yang digunakan harus meleleh pada suhu tubuh atau larut dalam cairan yang ada di rektum.
2. Obat harus larut dalam bahan dasar dan bila perlu dipanaskan. Bila sukar larut, obat harus diserbukkan terlebih dahulu sampai halus.
3. Setelah campurn obat dan bahan dasarnya meleleh atau mencair, campuran itu dituangkan ke dalam cetakan supositoria dan didinginkan. Cetakan ini dibuat dari besi yang dilapisi nikel dan logam lain; ada juga terbuat dari plastik.

cetakan suppositoria

DAFTAR PUSTAKA
Anief, Moh, 2000, Ilmu Meracik Obat, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Anief, Moh, 2005, Farmasetika, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Ed III, Depkes RI, Jakarta
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia Ed IV, Depkes RI, Jakarta
Ansel, 2005, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press, Jakarta
Syamsuni, 2005, Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Sulaiman, T. N. S dan Rina Kuswahyuning, 2008, Teknologi dan Formulasi Sediaan Semipadat, Laboratorium Teknologi Farmasi Bagian Farmasetika Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

Senin, 01 Oktober 2012

Capsulae (Kapsul)


Kapsul adalah sediaan padat yang terbungkus dalam cangkang keras/lunak yang dapat larut. Sediaan ini dibuat untuk mengemas racikan obat yang terdiri dari beberapa macam bahan dengan dosis yang sesuai. Istilah kapsul berasal dari bahasa latin “capsula” yang berarti kotak kecil.

Oleh karena itu, pada abad XIX ada masalah dengan rasa dan bau obat yang tidak enak, khususnya herbal sehingga diciptakannya kapsul. Sediaan dalam bentuk kapsul sangat menguntungkan karena rasa dan bau yang tidak mengenakkan, dapat tertutupi sehingga semakin mudah untuk ditelan atau dikonsumsi. Selain itu juga, lebih cepat mengerjakannya dibanding sediaan lain berupa tablet dan pil yang memerlukan zat tambahan. Disamping bentuknya yang menarik dan praktis, keuntungan lainnya dari sediaan kapsul yaitu, dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda sesuai kebutuhan pasien. 

 cangkang keras
 
 cangkang lunak

Pada umumnya kapsul terbuat dari gelatin yang mudah larut dalam lambung, tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Gelatin terbuat dari tulang sapi, kulit sapi, kulit babi dan kulit ikan. Pada pembuatan, kapsul berasal dari gelatin dari tulang sapid an kulit sapi sedikit digunakan karena mahal, sulit didapat, dan membutuhkan waktu yang lama untuk pengerjaaannya. Sehingga gelatin yang banyak digunakan dalam pembuatan kapsul adalah dari kulit babi. Karena murah, mudah didapat, dan membutuhkan waktu cepat dalam pengerjaannya. Sedangkan gelatin yang terbuat dari kulit ikan masih dalam pengembangan dan penelitian.
Macam – macam kapsul 
1.      Kapsul cangkang keras (capsulae dures, hard kapsul) terdiri atas bagian wadah dan tutup (capsulae overculateae) yang terbuat dari metil selulosa, gelatin, pati atau bahan lain yang sesuai.
2.      Kapsul lunak (capsulae molles, soft kapsul) merupakan satu kesatuan berbentuk bulat silindris (pearl) atau bulat telur (globula) yang terbuat dari gelatin (kadang terbuat dari gel lunak), atau bahan lain yang sesuai terbuat dari gliserin, sorbitol dan propilenglikol.
 Keuntungan dan kerugian kapsul
Keuntungan :
1.      Bentuknya menarik dan praktis
2.      Cangkang kapsul tidak berasa sehingga dapat menutup obat yang berasa dan berbau tidak enak.
3.      Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut dalam perut sehingga obat cepat diabsorbsi
4.      Dokter dapat mengkombinasikan beberapa macam obat dengan dosis yang berbeda sesuai kebutuhan pasien
5.      Kapsul dapat diisikan dengan cepat karena tidak memerlukan bahan zat tambahan atau penolong seperti pada pembuatan pil dan tablet. 
kerugian :
1      Tidak bisa untuk zat – zat yang mudah menguap karena pori – pori kapsul tidak bisa menahan penguapan
2.      Tidak bisa untuk zat – zat yang higroskopis (menyerap lembab)
3.      Tidak bisa untuk zat – zat yang bereaksi dengan cangkang kapsul
4.      Tidak bisa untuk balita
5.      Tidak bisa dibagi – bagi

Syarat – syarat kapsul FI edisi III :
  1. 1.      Keseragaman
  2. 2.      Waktu hancur
  3. 3.      Penyimpanan
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, wadah penyimpanan sebagai berikut :
1.      Simpan dalam wadah tertutup rapat
2.      Tidak tembus cahaya
                 3.      Pada suhu kamar terkendali
 Cara pengisian kapsul
Ada 3 cara pengisian kapsul, yaitu :
1.      Dengan  tangan
Merupakan cara yang paling sederhana yaitu dengan tangan tanpa bantuan alat lain. Cara ini sering digunakan di Apotek untuk melayani resep dokter.
Pengisian dengan cara ini sebaiknya menggunakan sarung tangan untuk mencegah alergi terhadap obat tersebut.
Caranya :
a.  Serbuk dibagi terlebih dahulu dengan jumlah yang diminta di atas kertas perkamen.
b.  Tiap serbuk tersebut dimasukkan kedalam kapsul satu per satu lalu ditutup.
2.      Dengan alat bukan mesin

 papan pengisi kapsul

Alat yang dimaksud disini adalah pengisian kapsul yang terdiri dari 2 bagian yaitu bagian yang tetap dan bagian yang bergerak. Dengan menggunakan alat ini akan didapatkan kapsul yang lebih seragam dan pengerjaannya dapat lebih cepat, karena sekali buat dapat menghasilkan berpuluh – puluh kapsul.
Caranya :
a. Buka bagian – bagian kapsul
b. Badan kapsul dimasukkan kedalam lubang pada bagian alat yang tidak bergerak/tetap.
c.  Taburkan serbuk yang akan dimasukkan ke dalam kapsul.
d.  Ratakan dengan bantuan alat kertas film.
e.  Tutup kapsul dengan cara merapatkan atau menggerakan bagian alat yang bergerak.
3.      Dengan mesin
Untuk memproduksi kapsul besar – besaran dan menjaga keseragaman kapsul, perlu dipergunakan alat yang otomatis mulai dari membuka, mengisi, sampai dengan menutup kapsul. 

Emulsi


Emulsi adalah campuran antara partikel-partikel suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat cair lainnya (fase pendispersi). Emulsi tersusun atas tiga komponen utama, yaitu: Fase terdispersi, fase pendispersi, dan emulgator.
Ada dua tipe emulsi, yaitu:
a. Emulsi A/M yaitu butiran-butiran air terdispersi dalam minyak
b. Emulsi M/A yaitu butiran-butiran minyak terdispersi dalam air.
Pada emulsi A/M, maka butiran-butiran air yang diskontinyu terbagi dalam minyak yang merupakan fase kontinyu, Sedangkan untuk emulsi M/A adalah sebaliknya. Kedua zat yang membentuk emulsi ini harus tidak atau sukar membentuk larutan dispersirenik 

Zat Pengemulsi (Emulgator)
Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil. Untuk itu kita memerlukan suatu zat penstabil yang disebut zat pengemulsi atau emulgator. Tanpa adanya emulgator, maka emulsi akan segera pecah dan terpisah menjadi fase terdispersi dan medium pendispersinya, yang ringan terapung di atas yang berat. Adanya penambahan emulgator dapat menstabilkan suatu emulsi karena emulgator menurunkan tegangan permukaan secara bertahap. Adanya penurunan tegangan permukaan secara bertahap akan menurunkan energi bebas yang diperlukan untuk pembentukan emulsi menjadi semakin minimal. Artinya emulsi akan menjadi stabil bila dilakukan penambahan emulgator yang berfungsi untuk menurunkan energi bebas pembentukan emulsi semaksimal mungkin. Semakin rendah energi bebas pembentukan emulsi maka emulsi akan semakin mudah terbentuk. Tegangan permukaan menurun karena terjadi adsorpsi oleh emulgator pada permukaan cairan dengan bagian ujung yang polar berada di air dan ujung hidrokarbon pada minyak.
Daya kerja emulgator disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat baik dalam minyak maupun dalam air. Bila emulgator tersebut lebih terikat pada air atau larut dalam zat yang polar maka akan lebih mudah terjadi emulsi minyak dalam air (M/A), dan sebaliknya bila emulgator lebih larut dalam zat yang non polar, seperti minyak, maka akan terjadi emulsi air dalam minyak (A/M). Emulgator membungkus butir-butir cairan terdispersi dengan suatu lapisan tipis, sehingga butir-butir tersebut tidak dapat bergabung membentuk fase kontiniyu. Bagian molekul emulgator yang non polar larut dalam lapisan luar butir-butir lemak sedangkan bagian yang polar menghadap ke pelarut air.
Pada beberapa proses, emulsi harus dipecahkan. Namun ada proses dimana emulsi harus dijaga agar tidak terjadi pemecahan emulsi. Zat pengemulsi atau emulgator juga dikenal sebagai koloid pelindung, yang dapat mencegah terjadinya proses pemecahan emulsi, contohnya : Gelatin, digunakan pada pembuatan es krim; Sabun dan deterjen; Protein; Cat dan tinta; Elektrolit .

Kestabilan Emulsi
Bila dua larutan murni yang tidak saling campur/ larut seperti minyak dan air, dicampurkan, lalu dikocok kuat-kuat, maka keduanya akan membentuk sistem dispersi yang disebut emulsi. Secara fisik terlihat seolah-olah salah satu fasa berada di sebelah dalam fasa yang lainnya. Bila proses pengocokkan dihentikan, maka dengan sangat cepat akan terjadi pemisahan kembali, sehingga kondisi emulsi yang sesungguhnya muncul dan teramati pada sistem dispersi terjadi dalam waktu yang sangat singkat .
Kestabilan emulsi ditentukan oleh dua gaya, yaitu:
1. Gaya tarik-menarik yang dikenal dengan gaya London-Van Der Waals. Gaya ini menyebabkan partikel-partikel koloid berkumpul membentuk agregat dan mengendap,
2. Gaya tolak-menolak yang disebabkan oleh pertumpang-tindihan lapisan ganda elektrik yang bermuatan sama. Gaya ini akan menstabilkan dispersi koloid
Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi, adalah:
1. Tegangan antarmuka rendah
2. Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan antarmuka
3. Tolakkan listrik double layer
4. Relatifitas phase pendispersi kecil
5. Viskositas tinggi.